Ragam Pengetahuan Ilmiah IPTEKH
Oleh: Soedarso
Ilmu atau sains? Dalam masyarakat
kita tidak terlalu dibedakan terminologi ‘ilmu’ dan ‘sains’. Berbedanya dalam hal asal kata
dan penggunaannya. Ilmu berasal dari
bahasa Arab , sedangkan sains berasal dari bahasa Inggris.
Sebelum populer penggunaan istilah sains, pada masa dulu ilmu lebih sering disebutkan dengan istilah 'ilmu pengetahuan'. Hal ini untuk membedakan dari jenis ilmu yang lain yang juga diakui masyarakat seperti: ilmu santet, ilmu kanoragan, ilmu agama, ilmu kebatinan dan sebagainya. Mungkin hal tersebut karena ada pengaruh pemahaman pengetahuan masyarakat Jawa.
Kondisi sekarang, sepertinya kata ilmu atau ilmu pengetahuan sudah jarang digunakan meskipun sudah barang tentu masih digunakan, bahkan dalam istilah kurikulum pendidikan istilah yang digunakan sains. Ada sains alam (biasa disebut sains saja), ada juga sains sosial. Pengecualian, untuk kebudayaan (humaniora), di lembaga-lembaga perguruan tinggi masih sering disebut dengan istilah ilmu-ilmu humaniora atau ilmu-ilmu budaya; tetapi di masyarakat atau di luar perguruan tinggi lebih sering disebut dengan istilah 'humaniora' saja.
Ragam pengetahuan ilmiah dalam konteks sosiologi pengetahuan masyarakat kita setidaknya dibedakan: sains (alam dan sosial), humaniora, dan bahkan ada teknologi. Teknologi sebagai sistem pengetahuan tersendiri yg berbeda, meskipun tidak bisa lepas dari sains dan humaniora. Berbedanya teknologi terutama dari sisi tujuan, proses dan hasilnya. Teknologi bisa diidentikkan sebagai kelanjutan dan atau implementasi dari sains dan humaniora; atau merupakan aplikasi/terapan dari keduanya.
*
Pada masa dahulu juga ada istilah yang sering disebut sebagai IPTEK = ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan di sini seluruhnya jadi satu, khususnya ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial. Akan tetapi IPTEK juga dianggap kurang lengkap, sehingga ada istilah yg dianggap lebih lengkap yakni IPTEKS = ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Pihak yang cermat barangkali akan menggunakan istilah IPTEKS , sedangkan yang mungkin agak kurang cermat menggunakan istilah IPTEK; tetapi sebenarnya mungkin yang lebih tepat adalah istilah IPTEKH = ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora. Seni dalam hal ini masuk dalam humaniora.
Humaniora dibedakan dengan sains dan teknologi karena ciri utama yang tidak sama yakni humaniora tidak menggunakan pendekatan matematis, angka-angka , rumus-rumus dan sebagainya; atau diistilahkan cukup 'data kualitatif''. Selain humaniora, maka harus menggunakan pendekatan matematis. Baik ilmu pengetahuan (sains) alam & ilmu pengetahuan (sains) sosial, apalagi teknologi , semuanya harus menggunakan pendekatan matematis atau 'data kuantitatif'.
Apa yang membedakan sains sosial dan sains alam, di samping tentu berbeda karena faktor objek kajiannya? Kalau tidak salah ada ilmu yang secara kategori bisa berada dan atau di tempatkan bisa dikeduanya, tergantung pendekatan utama yang dipilih; ilmu atau program studi yang dimaksud adalah psikologi. Ada yang mengkategorikan psikologi sebagai ilmu alam berarti menitikberatkan pada pendekatan biologi, fisika, kimia yang lebih diutamakan, namun ada yg mengkategorikan psikologi sebagai ilmu sosial yang berarti pendekatan sosial lebih diutamakan). Baik psikologi sebagai ilmu alam maupun sebagai ilmu sosial; keduanya tetap kuantitatif. Mungkin ke depan perlu ada kategori baru psikologi dalam konteks humaniora.
Istilah yang lebih komprehensif dan representatif mungkin bukan IPTEK atau IPTEKS, melainkan IPTEKH. Istilah IPTEKH ini belum populer.
Komentar
Posting Komentar