Epistemology: Apa itu mengetahui ?
Oleh: Soedarso*
Jika
diurai dalam pengetahuan seseorang memuat di dalamnya unsur: ingat, percaya dan
paham. Sehingga, bisa saja suatu pengetahuan tetapi tidak lengkap unsur-unsurnya.
Seperti contoh di atas: seseorang memiliki pengetahuan tentang pesawat terbang,
tetapi yang dimilikinya hanya unsur ingat dan percaya, namun kurang memahami
mengapa sampai terjadi seperti itu. Sebaliknya mungkin memiliki pengatahuan
yang kita ingat, paham, namun kurang mempercayainya misalnya: keringat
bercucuran karena jantung berdetak cepat. Kita ingat dan paham, tetapi apakah
betul cepatnya detak jantung menyebabkan bercucurannya keringat? Apakah bukan
keduanya tidak lebih sama-sama merupakan akibat dari sebuah faktor lain seperti
kecemasan, kelelahan, dan sebagainya. Idealnya unsur-unsur: ingat, percaya dan
paham harus lengkap jika seseorang dianggap memiliki pengetahuan.
Pengetahuan dengan demikian bukanlah masalah sederhana
meskipun seolah-olah setiap orang dapat memilikinya dengan mudah. Jika mau
diteliti lebih lanjut, perlu dicari alat uji yang layak untuk menguji setiap
pengetahuan kita. Bukanlah pengetahuan kalau hal itu sekedar penerimaan suatu
informasi, apalagi jika informasi itu ternyata tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Setiap orang “merasa benar” terhadap
pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya, tetapi ungkapan Descartes sungguh
patut direnungkan: “saya tidak heran kalau kita dapat menemukan pengetahuan
yang benar, yang saya herankan kenapa kadang pengetahuan kita dapat
salah?” Descartes berpendapat:
“sejauhmana kita dapat benar-benar tahu, merupakan pertanyaan yang akan
terjawab setelah kita dapat menentukan: sejauh mana kita berhasil didalam meragukannya!”
(Gallagher dalam Hadi, 1994:30)
Descartes dikenal dengan metode meragukan sesuatu sebelum mencapai suatu
pengetahuan. Setiap pengetahuan wajib selalu dipertanyakan terlebih dahulu
sampai kita menemukan jawaban yang kita tidak dapat mempertanyakannya lagi.
* Sumber: Soedarso dan Heri Santoso, 2007, Filsafat Ilmu dan Etika, Penerbit Pustaka Rasmedia, Yogyakarta; halaman: 5-7.
Komentar
Posting Komentar