Renungan: Satu Kemanusiaan

         Oleh: Soedarso *

          

        Kehidupan manusia adalah kehidupan yang bersifat sosial. Kehidupan sosial merupakan suatu saling keterhubungan, keterikatan dan kerjasama di antara banyak orang di dalamnya. Masing-masing orang tidak akan mungkin mampu untuk hidup secara sendirian sepenuhnya, ia akan selalu berelasi dengan yang lain. Setiap orang memerlukan kerjasama, bantuan dan pertolongan dari orang lain. Bentuk relasi antar orang itu bermacam-macam sesuai dengan beragamnya kebutuhan manusia seperti relasi politik, budaya, ekonomi dan seterusnya. Dalam setiap relasi itulah dibangun suatu nilai-nilai dan atau prinsip-prinsip bersama yang disepakati di antara orang-orang yang terlibat di dalamnya. Sekaligus bentuk-bentuk relasi itulah yang melahirkan suatu kelompok dari yang sederhana kecil, sampai ke bentuk-bentuk organisasi, lembaga, bahkan negara dan masyarakat global dunia.

          Pada prinsip dasarnya, mengapa manusia memerlukan kelompok? Manusia memerlukan kelompok manakala tanpa kelompok itulah maka tujuan, kepentingan dan kebutuhannya akan sesuatu tidak akan tercapai. Jadi, setiap kelompok memang didasarkan pada tujuan-tujuan, kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan tertentu dibentuknya kelompok tersebut. Dengan demikian, berkelompok adalah hak dasar setiap manusia; sebagai sebuah hak maka setiap orang harus menghargai hak berkelompok setiap orang. Suatu kelompok dibangun atas dasar kesadaran dan kesediaan seluruh anggotanya untuk menerima dan menjunjung tinggi kelompoknya. Suatu kelompok tidak dibangun atas dasar pemaksaan dan ketakutan anggota-anggota di dalamnya.

           Akan tetapi terdapat kondisi realitas yang berbeda yakni suatu kondisi yang tidak ideal. Berbagai-bagai kelompok baik bersifat budaya, politik, ekonomi, bahkan negara dan dunia yang mencerminkan kompleksitas relasi, terkadang terjadi pelanggaran-pelanggaran baik secara nyata atau pun tersamar, terhadap norma-norma prinsip dasar kehidupan sosial; sehingga dalam realitas kadang  terjadi berbagai bentuk kejahatan seperti: penipuan, pencurian, perampokan, penindasan, perbudakan bahkan pembunuhan antar sesama manusia. Pada kondisi ini seolah-olah tampak manusia betul-betul menjadi serigala bagi yang lain.

          Kondisi sebaliknya juga terjadi yakni suatu realitas yang cukup mencerminkan relasi antar manusia yang baik yang didasari oleh saling sadar, percaya dan hormat antar pribadi-pribadi di dalamnya, dan saling bekerjasama. Berbagai-bagai bentuk kelompok baik bersifat budaya, politik, bahkan negara dan dunia mencerminkan sikap saling mengapresiasi, saling menghargai, saling melengkapi, saling bekerjasama dan saling membantu tolong menolong satu dengan lainnya. Pada kondisi ini manusia seolah-olah merupakan merupakan malaikat bagi yang lainnya.

        Jika setiap orang ditanya, kondisi mana kehidupan sosial yang ingin dikehendaki? Sudah pasti kebanyakan akan memilih kondisi yang baik. Persoalannya, mengapa bisa terjadi kondisi yang tidak ideal? Mengapa terjadi kejahatan? Di sisi lain, manusia juga harus bertahan dan berhadapan dengan berbagai bahaya alam seperti gempa bumi, banjir, tsunami, gunung meletus, ancaman bumi bertabrakan dengan meteor atau benda langit lain, ancaman wabah penyakit mematikan, ancaman zat atau limbah beracun, pemanasan global dan seterusnya berbagai bahaya dan ancaman-ancaman destruktif dan dapat menyebabkan kerusakan hidup manusia. Mudah-mudahan manusia menjadi sadar dan bersatu untuk menemukan solusi dan mengatasinya.

         Perkembangan sains dan teknologi telah mengantarkan pada suatu kesadaran baru bahwa seluruh manusia di bumi adalah satu. Antar manusia, antar kelompok, antar negara seluruhnya di dunia saling bekerjasama, saling membantu dan saling melindungi sebagai sesama manusia. Peradaban manusia bahkan juga bertanggjawab untuk ikut melindungi hewan, tanaman dan lingkungan. Manusia sadar  menjaga kelangsungan ekosistem bumi dan alam semesta ini


* Surabaya, 18 April 2020, jam 03.03 WIB.

Komentar

Postingan Populer